Kamis, 15 April 2010

DPR: Pemda Tak Boleh Diskriminatif Pada Madrasah
Foto
Jakarta (Pinmas)--Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Chairun Nisa, meminta pemerintah daerah tidak berlaku diskriminatif pada madrasah negeri. Alasannya, madrasah negeri di daerah memiliki hak sama seperti dimiliki sekolah negeri untuk mendapatkan bantuan anggaran pemda.
"Tidak boleh pemerintah daerah diskriminatif terhadap madrasah," kata Nisa di Jakarta Jumat, (9/4).
Menurut Anggota Fraksi Partai Golkar ini, pemda seharusnya memberikan perlakuan sama bagi madrasah negeri seperti yang diterima sekolah negeri. Hal itu mencakup masalah alokasi anggaran dan berbagai program bantuan pengembangan pendidikan daerah lainnya. "Misalnya, kalau daerah memberikan tunjangan bagi guru di sekolah negeri, guru di madrasah negeri juga seharusnya dapat," cetusnya.
Nisa menyebutkan, pemda tidak bisa lepas tanggung jawab hanya karena madrasah negeri berada di bawah Kementerian Agama. Pemda mesti bertanggung jawab pada seluruh masyarakat di daerah masing-masing. Apalagi, pemda telah memiliki panduan regulasi untuk mengalokasikan anggaran pendidikan bagi madrasah negeri.
Panduan itu adalah Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Berdasarkan regulasi ini, Pemda diperbolehkan memberikan bantuan dana pendidikan bagi madrasah. (rep/aru/ts)
Diupload oleh TS (-) dalam kategori Pendidikan Agama pada tanggal 09-04-2010 00:00
Peraturan Anti Diskriminasi Madrasah Diterbitkan Tahun Ini

          Jakarta(Pinmas)--Pemerintah pusat berencana menerbitkan peraturan anti diskriminasi madrasah tahun ini. Peraturan bersama empat menteri ini bertujuan untuk mendorong seluruh pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten mau bersikap adil terhadap pengembangan pendidikan di madrasah dan sekolah negeri.
Keempat menteri adalah Menteri Agama, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. "Kita sedang siapkan peraturan bersama empat menteri sejak tiga bulan lalu. Kita harapkan secepatnya bisa terbit. Mudah-mudahan tahun ini," kata Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag, Firdaus, di Jakarta, Jumat, (9/4).
Menurut Firdaus, pokok utama dalam rancangan peraturan bersama empat menteri itu akan mendorong agar seluruh Pemda mau mengakui kesetaraan posisi madrasah negeri dengan sekolah negeri. Hal itu agar mereka bersikap adil dan mau mengalokasikan anggaran untuk mendorong pengembangan madrasah negeri di daerah mereka. "Dengan peraturan ini, pemerintah daerah harus juga memberikan perhatian bagi madrasah, tidak hanya sekolah," katanya.
Firdaus menyebukan, sama seperti pemerintah pusat, pemda seharusnya memberikan perlakuan sama terhadap madrasah dan sekolah negeri. Alasannya, siswa madrasah negeri juga adalah warga negara Indonesia di daerah yang memiliki hak sama seperti siswa sekolah negeri di daerah. (rep/aru/ts)
Diupload oleh TS (-) dalam kategori Pendidikan Agama pada tanggal 09-04-2010 00:00

Selasa, 16 Februari 2010

Menag: Wakaf Uang, Potensi yang Luar Biasa Besar
Foto
Jakarta(Pinmas)--Menteri agama Suryadharma Ali mengatakan sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, potensi wakaf uang di Indonesia sangat luar biasa.
``Penduduk Muslim di Indonesia sekitar 190 juta orang. Jika diasumsikan minimal lima persen dari jumlah umat Muslim kita rata-rata berwakaf uang sebanyak 100 ribu rupiah setiap bulannya, maka akan terkumpul dana segar sebanyak 900 milyar rupiah perbulan atau 10,8 triliun rupiah pertahun. Ini jumlah dana wakaf yang tidak sedikit untuk menggerakkan ekonomi umat dan bangsa,`` tegas Menag dalam sambutannya yang dibacakan Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar pada Seminar Nasional Peran Pemerintah dalam Memberdayakan Wakaf Uang untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, Selasa (16/2).
Dikatakan Menag, hitungan angka tersebut hanya menjadi angan-angan belaka jika kita tidak melakukan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkannya.
Perlu sejumlah langkah yang perlu dilakukan. ``Pertama, perlu pemetaan potensi umat untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada. Ini harus dilakukan oleh Ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persi, Al Irsyad dan lainnya. Ormas Islam harus memiliki kemampuan untuk memetakan jumlah dan potensi konstituennya,`` papar Menag.
Langkah kedua menurut Menag, perlu sebuah pendekatan yang tepat untuk meyakinkan umat agar memiliki kesadaran penuh untuk berwakaf uang. ``Ketiga, bagi pihak yang diberi kepercayaan untuk mengelola wakaf uang harus menunjukkan kinerja yang profesional dan amanah,`` ungkap Menag.
Menurutnya, juga perlu koordinasi antarlembaga wakaf, ormas dan juga pemerintah. ``Selain itu,penting ,membangun jaringan kelembagaan yang kuat. Baik pada level lokal, nasional maupun internasional. Jaringan kelembagaan ini sangat diperlukan sebagai upaya penguatan akses bagi terlaksananya pengumpulan dan pengelolaan wakaf uang yang dapat melibatkan banyak unsur terkait,`` tambah Menag seperti diungkapkan Nasaruddin.(rep/osa/ts)
Diupload oleh TS (-) dalam kategori Zakat/Wakaf pada tanggal 16-02-2010 14:06

Rabu, 20 Januari 2010

Menag: Salah Kiblat Bukan Berarti Bongkar Masjid


Bogor(Pinmas)-- Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan bahwa kesalahan penentuan kiblat yang banyak terjadi di beberapa masjid di Indonesia, pembetulannya tidak harus dengan membongkar bangunan masjid.
"Tak harus dibongkar masjidnya, cukup posisi shaf dan arah kiblatnya yang diubah," kata Menag kepada wartawan di Bogor, Ahad lalu.
Kesalahan kiblat antara lain terjadi pada beberapa masjid di Jawa Tengah yang diketahui salah menetapkan arah kiblatnya. "Memang ada beberapa temuan masjid yang salah kiblat, seperti di Jakarta saja ada beberapa masjid milik instansi pemerintah yang juga salah kiblatnya," ujarnya.
Menurut dia, salah kiblat tidak terlalu mempengaruhi makna dari shalat tersebut, karena semua tergantung niat. "Tapi itu`kan tidak jadi permasalahan, karena ketidaktahuan. Yang penting itu niat untuk ibadah kita, arah tidak mengurangi makna dan kekhusyukan shalat," katanya.
Terkait salah kiblat ini, departemen agama akan menurunkan tim untuk mengukur kembali arah kiblat. "Kita akan menurunkan tim Depag di masing-masing daerah, juga dibantu ormas-ormas setempat, untuk mengukur kembali arah kiblat itu," ujarnya.
Ia mengatakan pengukuran ulang ini tidak dikenai biaya, karena selain orang Depag sendiri yang melakukan, juga bisa dibantu oleh ormas setempat. "Misalnya di Jawa Barat, beberapa ormas sudah melakukan perbaikan arah kiblat. Tidak harus mengubah arah masjid, cukup sajadah dan shaf solatnya yang diubah sesuai kiblat yang telah diukur," katanya.(ant/ts)
Diupload oleh TS (-) dalam kategori Menteri Agama pada tanggal 19-01-2010 00:15
  ©2007 Departemen Agama Republik Indonesia  
Al Qur'an Bayan Diluncurkan untuk Permudah Pahami Ayat
Foto
Jakarta(Pinmas)--Al Qur`an Bayan diluncurkan untuk memberikan kemudahan bagi para pembacanya untuk memahami isi yang terkendung dalam ayat-ayat Al Qur`an. Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, dengan adanya peluncuran Al-Qur`an Bayan, maka ini merupakan bukti adanya perkembangan literatur Islam. "Sebab Al Qur`an Bayan ini bisa mempermudah para pembacanya untuk memahami kedalaman Al-Qur`an sehingga pemahaman terhadap Islam juga semakin dalam," katanya di Jakarta, Selasa, (19/1).
Peluncuran Al-Qur`an Bayan ini, kata Suryadharma, sejalan dengan visi umat Islam yang sedang berusaha melakukan pembenahan di berbagai bidang. "Saat ini fenomena buku-buku Islam kontemporer bermunculan di mana-mana, boarding school Islam dengan mengadopsi konsep pesantren juga tumbuh subur. Semua ini, termasuk peluncuran Al-Qur`an Bayan akan memberikan pencerahan keagamaan dan pencerdasan masyarakat Indonesia. Kami juga berharap Al-Qur`an Bayan bisa meningkatkan minat baca umat Islam di ASEAN dan dunia internasional karena Al-Qur`an ini rencananya akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris," katanya.
Al-Qur`an Bayan, ujar Suryadharma, dilengkapi dengan hadist-hadist yang menerangkan ayat-ayat di dalamnya. "Dalam menghadapi kehidupan saat ini yang penuh dengan budaya konsumerisme, maka kehadiran Al-Qur`an Bayan bisa mengingatkan kita supaya bisa menentukan pilihan hidup yang lebih bijak. Sesekali kita harus keluar dari aktivitas dan melakukan refleksi diri dengan membaca Al-Qur`an sebagai petunjuk hidup," ujarnya.
Seharusnya, kata Suryadharma, masyarakat mencontoh para sahabat Nabi yang mengajarkan Al-Qur`an kepada anak-anak mereka sebagai petunjuk hidup di dunia dan akhirat. "Allah menurunkan Al-Qur`an dan Allah pula yang menjaga kebenaran Al-Qur`an tersebut," katanya.
Rektor Institute Ilmu Al Qur`an Ahsin Sakho Muhammad mengatakan, Al Quran merupakan kitab yang penuh berkah. Sebagai barokah, Qur`an mengandung kebaikan, kebaikan yang menetap di dalamnya dan kebaikan untuk individual, masyarakat, rohani, jasmani, dunia, dan akhirat. "Orang yang bergaul dengan Qur`an akan mendapat kebaikan. Qur`an juga tidak pernah mengecewakan pembacanya. Membaca Qur`an walau tak mengerti artinya tetap dihargai oleh Allah dan mendapat pahala, apalagi bisa mengerti artinya, lalu mengamalkannya maka pahala semakin besar pula," katanya.
Tujuan dari peluncuran Qur,an Bayan, ujar Ahsin, adalah lebih mensosialisasikan Qur`an dengan sistematika yang baik sehingga orang bisa lebih mudah memahami makna ayat-ayat Qur`an. "Dalam Qur`an Bayan dilengkapi dengan berbagai keistimewaan seperti mutiara ayat, munasabah kelompok ayat, munasabah surah, asbabunnuzul, hadist-hadist yang berkaitan, kumpulan dalil keutamaan membaca Al Qur`an, serta pesan Al Qur,an untuk wanita dan keluarga. Dengan demikian pembaca Qur`an Bayan bisa mudah memahami isi dan makna ayat-ayat yang terkandung di dalamnya,�" ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Baitul Qur`an di Depok, Muslih Abdul Karim menambahkan, pihaknya merasa prihatin dengan masih rendahnya melek Qur`an masyarakat Indonesia. "Saya lihat masih banyak orang yang belum bisa membaca Al Qur`an. Hal ini merupakan masalah yang harus diselesaikan bersama antara masyarakat dan pemerintah," katanya.
Seharusnya, kata Muslih, pemerintah memperbanyak TPA. Selain itu melalui sekolah-sekolah maupun madrasah, pemerintah harus mendorong masyarakat untuk belajar Qur`an lebih sering. Sehingga orang yang melek Qur`an bisa meningkat. Setelah masyarakat banyak yang melek Qur,an maka tahap selanjutnya adalah tahsin, memperbaiki bacaan, tafsir, menerjemahkan, tahfid, memahami surat pendek, tathbig, pengamalan ayat-ayat Qur`an dan tabligh, melakukan kegiatan berdakwah.(rep/ts)
Diupload oleh TS (-) dalam kategori Menteri Agama pada tanggal 19-01-2010 00:00
  ©2007 Departemen Agama Republik Indonesia

Jumat, 08 Januari 2010

Madrasah Mulai Sejajar Dengan Sekolah Umum
Foto

Dirjen Pendidikan Islam, Prof Dr Mohammad Ali mengatakan bahwa pendidikan madrasah sudah mulai dapat disejajarkan dengan sekolah umum dengan berhasilnya pendidikan sekolah tersebut merebut kejuaraan sains tingkat nasional dan internasional.
Ia mengungkapkan disela-sela acara peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke 64 di Jakarta, Senin (4/1). Kementerian Agama memberikan penghargaan kepada siswa siswi berprestasi pendidikan Madrasah Ibtidayah , Madrasah Tsanawiyah serta Madrasah Aliyah.
Mereka dinilai telah berhasil menggaet medali dalam lomba sains tingkat nasional dan internasional. Baik dalam bidang sains, matematik dan teknologi (robot) oleh siswa madrasah tingkat Ibtidayah dan madrasah Aliyah tersebut, maka berarti pendidikan di madrasah bisa dinilai tidak kalah dengan sekolah umum
"Kami tidak membentuk pendidikan khusus bagi siswa berprestasi sebagaimana sekolah umum,"kata Mohammad Ali.
Sebelumnya ada senyalemen bahwa ada perbedaan kualitas antara madrasah dibanding sekolah umum. Karena sebagian besar madrasah dikelola swasta 91,5 , yang negeri hanya 8,5 . Dengan prestasi tersebut berarti madrasah bisa disejajarkan dengan pendidikan di sekolah umum.
Madrasah di Indonesia adalah lembaga pendidikan formal yang kurikulumnya mengacu pada kurikulum pendidikan nasional, tapi memiliki muatan agama yang lebih banyak dibanding sekolah. Jika sekolah dibawah Kementerian Pendidikan Nasional, madrasah dipayungi Kementerian Agama.
Dirjen juga menyebutkan pendidikan di pesantren ada yang menyatu atau di dalam pesantren menyatu dengan pendidikan bagi santrinya, tapi ada juga pesantren yang memisahkan antara pendidikan madrasah dengan pendidikan dalam pesantren itu sendiri. Bagi pesantren yang memisahkan pendidikanya itu tidak masalah, namun yang menyatukan pendidikannya diperlukan standarisasi pendidikan di pesantren agar lulusannya juga diakui masyarakat nasional.
"Kita akan membentuk kurikulum khusus untuk itu,�kata dirjen. Dia juga menyebutkan akhir februari kurikulum tersebut sudah selesai.
Untuk ujiannya, kelak akan ada semacam ujian nasional khusus pesantren agar diperoleh siswa yang baik lulusannya. (HP)
Diupload oleh Syaiful Pinmas (-) dalam kategori Pendidikan Agama pada tanggal 04-01-2010 18:27

Rabu, 06 Januari 2010


PELATIHAN DASAR - DASAR KEPEMIMPINAN MA TAWAKKAL YANG MANDIRI



Kamis, 2009 Agustus


MASA ORIENTASI SISWA (MOS)

Masa Orientasi Siswa Baru MA Tawakkal Unggulan telah dilaksanakan. Pada hari Selasa dan Rabu (15-16) diadakan di dalam kelas. yaitu berupa materi-materi seputar pengenalan MA TAWAKKAL UNGGULAN baik dari sejarah Yayasan Tawakkal sampai dengan materi yang lainnya. misalnya mengenai Wawasan Wiyatamandala, Tata Krama, Kesiswaan/Osis dan materi sejarah Islam pun disajikan dalam acara tersebut.
Pada hari Kamis calon siswa baru yang mengikuti rangkaian MOS melaksanakan kegiatan, dimulai sejak pukul 7 pagi sampai keesokan harinya (18/7). Pada pagi dan siang hari dilakukan kegiatan mengililingi daerah lingkungan tawakkal dan sekitarnya. di masing-masing pos terdapat berbagai materi yang harus dilaksanakan oleh masing-masing peserta. Setelah semuanya selesai kemudian kembali ke markas yaitu di MA Tawakkal. Acara ini dilaksanakan oleh panitia dan peserta MOS sebagai acara Ciri Khas Sekolah Tawakkal.
Kepanitiaan ditangani langsung oleh para dewan Guru beserta jajarannya bekerja sama dengan semua elemen kegiatan ekskul yang ada. Bagian Kesiswaan sebagai ketua penyelenggara MOS 2009/2010 yaitu Pak Hariyanto. M.P bersama pak Moko Nugroho. S.T. MOS adalah kegiatan yang nantinya siswa baru dibekali beberapa pengenalan mengapa harus memilih Madrasah Aliyah Tawakkal sebagai sekolah yang harus dituju. Selain itu siswa baru diharapkan akan lebih mencintai sekolah ini, agar tidak menyesal dalam menjalani kegiatan KBM yang ada di MA Tawkkal, Tegasnya.


(Hariyanto.M.P)

                                                                                     
MADRASAH ALIYAH TAWAKKAL

Assalamu ‘alaikum wr. Wb.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kenikmatan yang tiada terhingga kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan tugas sebagai abdun yang diharapkan selalu taat dan patuh pada-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan dan suri teladan kita Nabi Muhammad s.a.w. yang tiada henti-hentinya selalu berusaha untuk mengarahkan umatnya menjadi insan yang berakhlak mulia.

Akhlak mulia menjadi tujuan akhir dari pendidikan Islam. Pendidikan Islam yang berdasar pada nilai-nilai yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi menjadi sumber bagi terbentuknya insan yang berakhlak mulia. Berbagai pelaksanaan ibadah yang diwajibkan kepada umat Islam semua tertuju pada satu titik kulminasi yaitu untuk menjadikan manusia yang berkhlaq mulia.

Pendidikan Islam meski tertuju pada terbentuknya akhlak mulia, tetap memperhatikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam suatu hadis diterangkan yang artinya: “Dan didiklah anak-anakmu untuk menghadapi suatu zaman yang berbeda dengan zamanmu”. Ini menjadi dasar bahwa pendidikan Islam juga mempersipkan anak didiknya untuk dapat mengikuti perkembangan dunia global yang semakin pesat.

Terkait dengan hal di atas, maka Madrasah Aliyah Tawakkal Unggulan Denpasar (setingkat SMA) menyelenggarakan pendidikan Islam yang berbasis Informasi dan Teknologi (IT) dengan tetap mengedepankan nilai-nilai akhlaqul karimah. Dengan sarana dan prasarana yang memadai, anak-anak diajak untuk familier dengan dunia informatika. Melalui jaringan internet, anak-anak dapat mengakses berbagai informasi aktual yang berkembang saat ini. Namun, sekali lagi, anak-anak tetap berada dalam rangka tertuju pada terbentuknya akhlak yang mulia.

Akhirnya, hanya kepada Allah-lah kami beribadah, dan hanya kepada-Nyalah kami mohon pertolongan.
Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq
Wassalamu ‘alaikum. Wr. Wb.

Kepala MA Tawakkal


Drs. Nurul Hidayat, M.Ag.


Kamis, 22 Oktober 2009 kami keluarga besar MA Tawakkal Denpasar melakukan field study setelah seminggu penuh kami melaksanakan Ujian Tengah Semester Gasal 2009 / 2010. Selain sebagai refreshing, kegiatan ini sebagai sarana apresiasi kegiatan siswa terhadap lingkungan di Bali.
Tempat yang kami kunjungi meliputi museum Bali, dimana disini kami mendapatkan informasi tentang peninggalan-peninggalan sejarah di Bali khususnya dan beberapa peninggalan sejarah di Indonesia. Banyak pelajaran sejarah di Bali yang kami dapatkan saat berkunjung ke museum ini.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Nusa Dua. Selain untuk melihat indahnya panorama Nusa Dua, kami juga dapat belajar untuk berkomunikasi dalam bahasa inggris dengan turis mancanegara yang berkunjung ke Nusa Dua. Disana kami juga makan bersama serta "rujakan" sambil menikmati udara segar di Nusa Dua.
Selanjutnya kami menunaikan ibadah sholat dhuhur di Masjid Ibnu Batutah di lokasi Puja Mandala yang merupakan tempat berkumpulnya seluruh tempat ibadah dan satu-satunya di Bali.
Perjalanan kami lanjutkan ke Pulau Serangan untuk melakukan kunjungan ke Masjid tertua di Bali dan juga salah satu wali pitu di Bali. Di sana kami mendapatkan informasi tentang sejarah permulaan islam di bali. Di sana kami juga melihat Al-Qur'an tertua yang ditulis dengan tangan. Di sana kami juga takziyah ke salah satu makam wali pitu.
Sebagai penutup field study ini kami makan bareng di wilayah renon sebagai tanda kepuasan kita akan acara yang telah kita lewati seharian penuh. Kami merasa bahagia dan sangat puas dengan kegiatan ini. Di waktu-waktu mendatang akan kami adakan lagi ke tempat yang lebih menantang lainnya.